Kuliah Sambil Kerja #1 : Hal yang Tidak Terduga

Usia 19 tahun dan menginjak semester 5 perkuliahan mungkin menjadi salah satu titik awal dalam hidup saya. Memasuki usia yang bisa dikatakan sebagai usia dewasa awal , terdapat hal-hal baru serta perbedaan cara berpikir dalam menilai hal-hal tertentu. Ketika dulu saya hanya berpikir untuk datang kuliah, mengikuti organisasi dan berbagai kepanitiaan serta  berpikir bagaimana caranya secepat mungkin saya lulus kuliah, mungkin memasuki usia ini saya  mulai mencoba  berdamai dengan itu semua. Bukan melupakan semua hal tersebut, hanya saja ingin lebih menikmati dan membiarkan semuanya mengalir, sehingga kelak dapat indah pada waktunya.

Salah satu hal yang dulu bahkan saya tidak pernah membayangkan akan melakukannya ialah bekerja ketika kuliah. Bukan karena tuntutan orangtua atau hal lainnya, tetapi saya berpikir harus mulai dewasa dan bertanggungjawab atas hidup saya sendiri. Namanya orang tua , pasti akan berusaha menuruti semua keinginan anaknya, pasti. Akan tetapi memasuki usia ini ada rasa seperti malu, iya malu, malu kalau hanya beli bedak, sabun wajah atau lipstik harus minta uang ke orangtua, walaupun ya kalau minta asalkan orang tua ada pasti dikasih. Tetapi ada rasa ingin lebih mandiri, hingga tepatnya liburan semester 4 ke 5 tiba.

Waktu liburan yang sangat panjang tersebut membawa sedikit berita gembira untuk saya. Bimbel tempat dimana kakak saya menjadi salah satu tentornya membuka lowongan untuk tentor baru. Waktu itu karena nemenin kakak bikin SKCK akhirnya juga ikut bikin, kemudian ngerasain bikin CV  untuk pertama kalinya haha. Inget juga bikin surat lamaran dan kayaknya  copas-copas  dikit punyanya kakak 😀

Waktu berjalan, saya ngirim surat lamaran dan nunggu mungkin sekitar 2 mingguan kalau nggak salah (soalnya saya pelupa akut hehe) sampai akhirnya dapet sms buat wawancara sama micro teaching. Namanya juga baru pertama yakan jadinya gugup gitu, terus inget pas micro teaching  materi yang disiapin lupa akhirnya seingetnya aja dan ternyata salah ngitung haha, tapi untung bapaknya baik hati,  jadinya diingetin 😀

Hari kedua memasuki usia 19 tahun, saya dapat sms untuk mengajar pertama kali, hari itu hari sabtu dan saya mengajar kelas 7 yang isinya cowok semua, jangan ditanya gimana perasaan saya waktu itu, walaupun saya cerewet, tapi hari itu saya deg-degan banget. Takut  muridnya nggak ngerti, saya ngomong kecepetan atau lupa materi. Tapi Alhamdulillah semua bisa dilewati dengan lancar. Dan dari situ saya mendapat satu pelajaran , kadang kita terlalu takut dengah  hal-hal yang bahkan belum terjadi, hingga kita lupa bahwa semua hal tersebut belum tentu terjadi.

Bulan ini hampir 5 bulan saya mengajar, perjalanan tentu masih panjang dan masih banyak cerita yang akan terukir. Tetapi bukankah kita hanya perlu menjalani dan menghadapi semuanya.

Pesan  untuk diri saya sendiri :

 Tugas manusia hanya berusaha dan berdoa, sedangkan Allah yang akan menentukan semuanya. Jadi jangan pernah berhenti dan lelah melakukan itu semuanya  ma 🙂

Dan yang terakhir , saya berencana buat jadiin ”Kuliah Sambil Kerja” salah satu konten diblog saya, jadi ditunggu ya cerita-cerita selanjutnyaaaa :* hehe (biarin ye sok gaye kaye ade yang bace aje hehehe)

 

Tinggalkan komentar